Profil Desa Podourip
Ketahui informasi secara rinci Desa Podourip mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Podourip di Kecamatan Petanahan, Kebumen, merupakan wilayah agraris dengan sejarah panjang sejak era Pangeran Diponegoro. Dikenal akan potensi pertaniannya yang subur dan warisan budaya berupa situs Sumur Tua, desa ini terus berkembang di bawah pemer
-
Warisan Sejarah dan Budaya
Desa Podourip memiliki akar sejarah yang kuat, bermula dari hutan yang dibuka pada era perjuangan Pangeran Diponegoro, dan diwarnai dengan legenda Sumur Banyu Urip yang dianggap sebagai sumber kehidupan dan kekuatan.
-
Basis Perekonomian Agraris
Mayoritas penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian, memanfaatkan lahan subur untuk menanam padi dan komoditas palawija, yang menjadi penopang utama ekonomi lokal.
-
Pemerintahan Desa yang Adaptif
Pemerintah Desa Podourip menunjukkan tata kelola yang aktif melalui program pembangunan terencana seperti Musrenbangdes dan penyaluran bantuan sosial, mengindikasikan upaya berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

Terletak di tengah hamparan agraris Kabupaten Kebumen, Desa Podourip, Kecamatan Petanahan, menjelma menjadi sebuah wilayah yang tidak hanya hidup dari kesuburan tanahnya, tetapi juga kaya akan nilai sejarah dan budaya. Dengan perekonomian yang bertumpu pada sektor pertanian dan ditopang oleh pemerintahan desa yang progresif, Podourip secara konsisten menunjukkan potensinya sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing. Keberadaannya yang strategis di dalam Kecamatan Petanahan menjadikan desa ini sebagai salah satu simpul penting dalam dinamika sosial dan ekonomi di wilayah selatan Kebumen.
Profil ini mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Podourip, mulai dari letak geografis dan demografi, denyut nadi perekonomian, jejak sejarah, hingga upaya-upaya pembangunan yang sedang berjalan. Melalui data yang dihimpun dari sumber-sumber kredibel, termasuk data pemerintah dan catatan historis, gambaran utuh mengenai Desa Podourip disajikan secara objektif dan informatif.
Geografi dan Wilayah Administratif
Desa Podourip merupakan satu dari 21 desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Kecamatan Petanahan terletak pada koordinat 7°43′24″ Lintang Selatan dan 109°36′24″ Bujur Timur. Desa ini beralamat di Jalan Dharma Bakti Nomor 12, Podourip, Petanahan, dengan kode pos 54382.
Luas total Kecamatan Petanahan tercatat seluas 44,84 km², yang terdiri dari lahan sawah dan non-sawah. Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah Desa Podourip belum tersedia dalam publikasi statistik terbaru, sebagai bagian integral dari kecamatan, lahannya didominasi oleh area persawahan yang menjadi tulang punggung aktivitas pertanian masyarakat.
Batas-batas wilayah Desa Podourip dikelilingi oleh desa-desa tetangga di dalam Kecamatan Petanahan. Berdasarkan peta administrasi dan kedekatan geografis, desa ini berbagi perbatasan dengan desa lain seperti Desa Kritig, Desa Munggu dan Desa Petanahan. Secara lebih luas, wilayah Kecamatan Petanahan sendiri memiliki batas-batas yang jelas. Di sebelah utara, kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Sruweng dan Kecamatan Adimulyo. Di sebelah timur, berbatasan langsung dengan Kecamatan Klirong. Sementara itu, di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Puring, dan di sisi selatan dibatasi oleh bentang luas Samudra Hindia, meskipun Desa Podourip tidak berbatasan langsung dengan pantai.
Demografi dan Kependudukan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, jumlah penduduk Kecamatan Petanahan pada tahun 2023 mencapai lebih dari 61.000 jiwa. Angka ini terdistribusi di 21 desa, termasuk Desa Podourip. Walaupun data jumlah penduduk spesifik untuk Desa Podourip belum dirilis secara terpisah dalam publikasi terakhir, komposisi penduduknya secara umum mencerminkan karakteristik masyarakat agraris.
Mayoritas penduduk Desa Podourip ialah suku Jawa dengan bahasa pengantar sehari-hari yaitu bahasa Jawa dialek Banyumasan yang khas. Struktur kependudukan didominasi oleh usia produktif yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Selebihnya, penduduk bekerja di sektor lain seperti perdagangan, jasa, dan sebagai pegawai negeri maupun swasta di pusat kecamatan atau kabupaten.
Kepadatan penduduk di tingkat kecamatan berada di angka sekitar 1.115 jiwa/km². Angka ini memberikan gambaran umum mengenai sebaran populasi di wilayah Petanahan. Sebagai desa yang berpusat pada pertanian, pola pemukiman di Desa Podourip cenderung mengelompok, membentuk pedukuhan-pedukuhan yang dihubungkan oleh jalan desa, dan dikelilingi oleh lahan persawahan yang luas. Kehidupan sosial masyarakatnya masih sangat erat, dengan semangat gotong royong dan tradisi komunal yang terjaga.
Perekonomian dan Potensi Lokal
Perekonomian Desa Podourip berdetak seirama dengan siklus tanam dan panen. Sektor pertanian merupakan fondasi utama yang menopang kehidupan sebagian besar warganya. Lahan sawah yang terhampar luas di wilayah desa dimanfaatkan secara optimal untuk menanam padi sebagai komoditas utama. Dalam setahun, petani di Podourip umumnya dapat melakukan dua hingga tiga kali masa tanam, bergantung pada ketersediaan air irigasi dan kondisi cuaca.
Selain padi, para petani juga menanam berbagai jenis palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari pola rotasi tanam. Praktik ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah, tetapi juga sebagai strategi diversifikasi pendapatan. Hasil panen biasanya dijual kepada tengkulak lokal atau dipasarkan langsung ke Pasar Petanahan, yang menjadi pusat perdagangan utama di kecamatan tersebut.
Di luar pertanian tanaman pangan, sub-sektor peternakan juga turut berkontribusi terhadap ekonomi desa. Banyak rumah tangga yang memelihara ternak seperti sapi, kambing, dan ayam sebagai usaha sampingan atau tabungan. Ternak ini menjadi aset penting yang dapat dijual saat ada kebutuhan mendesak atau pada momen-momen tertentu seperti Hari Raya Idul Adha. Berdasarkan data "Hasil Sensus Pertanian 2023 Kecamatan Petanahan" yang dirilis BPS, sektor peternakan di wilayah ini menunjukkan potensi yang signifikan dan terus berkembang.
Potensi lain yang mulai dilirik ialah perikanan darat, meskipun skalanya belum besar. Adanya isu mengenai bantuan olahan ikan beberapa waktu lalu mengindikasikan adanya minat dan potensi pengembangan di sektor ini. Dengan pembinaan dan akses pasar yang tepat, usaha budidaya ikan air tawar dapat menjadi sumber pendapatan alternatif yang menjanjikan bagi warga. Pemerintah Desa Podourip, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Siswati, terus berupaya memfasilitasi pengembangan potensi ekonomi lokal, salah satunya melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang secara rutin membahas alokasi anggaran untuk program-program pemberdayaan ekonomi.
Sejarah dan Warisan Budaya
Desa Podourip menyimpan jejak sejarah yang panjang dan menarik. Menurut catatan sejarah yang dilansir dari situs resmi desa, nama "Podourip" memiliki makna filosofis yang dalam. Konon, wilayah yang kini menjadi Desa Podourip pada mulanya merupakan hutan belantara yang lebat. Sejarah desa ini mulai tercatat ketika seorang tokoh sakti dan bijaksana melakukan "babat alas" atau pembukaan hutan untuk dijadikan pemukiman.
Cerita sejarah desa ini juga berkelindan dengan perjuangan Pangeran Diponegoro melawan kolonial Belanda sekitar tahun 1825-1830. Disebutkan bahwa sekelompok pasukan Pangeran Diponegoro pernah singgah di wilayah ini, tepatnya di sekitar Desa Kritig saat ini. Mereka menemukan sebuah mata air kecil yang tak pernah kering meskipun dimanfaatkan oleh banyak orang. Mata air ini kemudian dikenal sebagai "Banyu Urip" atau air kehidupan, yang diyakini memberikan kekuatan baru bagi para prajurit. Nama "Podourip" diyakini berasal dari peristiwa ini, yang bermakna "sama-sama hidup" atau "hidup bersama," melambangkan semangat persatuan dan kehidupan baru.
Salah satu warisan budaya yang paling terkenal di desa ini ialah situs Sumur Tua atau Sumur Banyu Urip. Sumur yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-19 ini menjadi penanda sejarah dan spiritualitas masyarakat. Awalnya berupa sendang (mata air alami) di bawah pohon beringin besar, situs ini kini menjadi sumur yang airnya dipercaya memiliki khasiat oleh sebagian masyarakat.
Sejarah kepemimpinan di Desa Podourip juga tercatat dengan baik, dimulai dari era kepemimpinan para Demang, seperti R. Wiro Angun Angun, hingga masa jabatan Lurah yang dimulai oleh Haji Wongso Dipo pada tahun 1830. Tradisi kepemimpinan ini terus berlanjut hingga kini dengan sebutan Kepala Desa. Pemerintahan saat ini dipimpin oleh Kepala Desa Siswati, yang menjabat sejak tahun 2019, melanjutkan estafet kepemimpinan untuk membangun desa menjadi lebih maju.
Pemerintahan dan Pembangunan
Tata kelola pemerintahan di Desa Podourip berjalan secara aktif dan terstruktur. Pemerintah desa, yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, berfungsi sebagai motor penggerak pembangunan dan pelayanan publik. Kantor Balai Desa yang berlokasi di Jalan Dharma Bakti Nomor 12 menjadi pusat administrasi dan kegiatan kemasyarakatan.
Salah satu pilar utama dalam perencanaan pembangunan ialah Musrenbangdes. Forum ini menjadi wadah partisipasi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan usulan program pembangunan. Berdasarkan informasi dari situs resmi desa, Pemerintah Desa Podourip secara rutin menyelenggarakan Musrenbangdes untuk membahas dan menyepakati Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Ini menunjukkan adanya komitmen terhadap perencanaan yang transparan dan berbasis kebutuhan warga.
Pelaksanaan program-program pemerintah pusat dan daerah juga berjalan dengan baik. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) merupakan salah satu contoh nyata peran pemerintah desa dalam jaring pengaman sosial. Pada Februari 2025, misalnya, dilaksanakan musyawarah desa khusus untuk validasi dan penetapan KPM BLT, memastikan bantuan tepat sasaran.
Sebagai figur pemimpin, Kepala Desa Siswati memegang peranan penting. Dalam sebuah pemberitaan pada September 2024, beliau menunjukkan sikap responsif dengan memberikan klarifikasi kepada publik terkait isu bantuan dari Anggota DPR RI. Menurutnya, hal tersebut hanya kesalahpahaman komunikasi dan pihaknya justru berterima kasih atas perhatian yang diberikan. Sikap ini mencerminkan gaya kepemimpinan yang terbuka dan komunikatif dalam menjaga kondusivitas wilayah. Dengan sinergi antara pemerintah desa, lembaga desa seperti BPD, dan partisipasi aktif masyarakat, pembangunan di Desa Podourip terus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warganya.